Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menggunakan World Cafe Strategy pada diskusi kelas

picture source: canva

Diskusi kelas seharusnya berjalan dengan santai dan mampu menyelesaikan suatu permasalahan atau mendapatkan suatu kesimpulan. Tapi hal ini sangat sulit di dapatkan jika peserta diskusi kurang aktif terlibat dalam pembahasan.

Belajar bahasa asing memang bukanlah hal yang mudah. Mengingat bahasa Indonesia pun bukanlah bahasa ibu bagi kita. Sehingga bahasa asing bisa dikatakan sebagai bahasa ke tiga untuk dipelajari.

Budaya diam adalah emas menjadi acuan peserta didik untuk lebih memilih diam. Terlebih jika mereka salah ucap, mereka takut ditertawakan, takut trauma. Kalaupun mereka sangat baik, mereka takut disebut sombong.

World cafe strategy awalnya diciptakan untuk mengumpulkan berbagai pendapat agar suatu permasalahan dapat terpecahkan. Sehingga dibentuklah beberapa kelompok kecil. Yang kemudian setiap kelompok memperbincangkan suatu masalah dan bagaimana solusi namun dengan cara yang santai. Seperti ngobrol biasa di cafe.

Uniknya pula, pada strategy world cafe. Tidak hanya sebatas berbincang di kelompok kecil yang telah terbentuk tadi. Tapi ada lagi sesi bergantian kelompok. Dimana beberpa kelompok kecil yang telah terbentuk tadi beranjak mebuat kelompok –kelompok baru. Tujuannya agar terkoneksi dengan lebih banyak orang. Pergantian kelompok dilakukan beberapa kali dengan waktu yang telah ditentukan.

Prinsip world cafe strategy:

-berbincang santai

-koneksi dengan banyak orang

-berbagi ide dan pemikiran

-mendengarkan

-mengumpulkan pendapat

Saya pun mencoba menggunakannya di kelas diskusi. Saya membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok hanya terdiri dari empat orang. Setiap kelompok berbincang tentang topik yang telah diberikan.

Setiap kelompok diberikan topik yang berbeda. Dan semua orang dalam kelompok harus berbicara walau hanya satu kata. Setiap teman berpendapat mereka harus mendengarnya . Kemudia saling menanggapi. Mereka boleh dengan santai memperbincangkan topik. Dan diberi waktu sekitar lima menit.

Setelah lima menit, mereka harus pindah ke kelompok lain. Dipastikan mereka pindah ke topik lain. Dan dipastikan mereka bergantian anggota kelompok. Sehingga benar-benar terbentuk kelompok baru. Dan mereka pun berbincang lagi dengan topik yang berbeda dengan topik mereka yang sebelumnya.

Di kelas itu ada tujuh kelompok. Ada tujuh topik. Satu kelompok membahas satu topik. Dan perpindahan dilakukan sampai setiap peserta didik telah membahas ke tujuh topik itu. Dengan kata lain, setiap peserta telah enam kali pindah kelompok.

Setelah selesai sesi diskusi, peserta didik diminta menyampaikan apa yang bisa mereka simpulkan dari berbagai diskusi yang telah mereka lakukan. Dan mereka pun semuanya telah paham.

Menariknya, dalam penggunaan strategy ini, semua peserta didik menjadi aktif berbicara. Tak ada yang hanya diam. Mereka bisa bebas berbicara. Karena walau hanya menanggapi dengan satu kata saja boleh. Mereka menjadi merasa santai. Dan berani menyuarakan pendapat mereka.

Setelah beberapa kali diskusi kelas menggunakan strategy ini. Mereka semua diuji kemampuan bicara. Dan ajaib. Kemampuan berbicara setiap mereka meningkat. Tak ada satu pun yang kemampuan bicara nya tidak meningkat.

Alah bisa karena biasa.

Memang tujuan penggunaan strategy ini dalam kelas belajar bahasa Inggris adalah membuat mereka terbiasa berbicara dengan menggunakan bahasa yang baru saja mereka pelajari.

Post a Comment for "Menggunakan World Cafe Strategy pada diskusi kelas"