Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kemauan Untuk Berubah

picture source: canva


Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri.(QS AR Ra’d; 11)

Siapakah diantara kita yang tak pernah terkena masalah? Mungkin memang tidak ada. Karena pada hakekatnya manusia itu akan selalu diuji. Masalah datang silih berganti. Terkadang kita cukup kuat untuk mengatasi masalah dengan cepat. Namun, mungkin pula pada suatu waktu kita sedang lemah, lalu tidak mampu mengatasi masalah dengan cepat.

Bahkan kita terkadang terjatuh. Ada orang yang terjatuhnya sedikit saja. Tapi ada pula yang terjatuh terlalu jauh. Jatuhnya seseorang terlalu jauh ke dalam sebuah masalah adalah merupakan sebuah musibah. Tak ada yang menginginkan musibah datang apalagi bertahan begitu lama dama diri. Lantas apa yang harus dilakukan?

Kembali pada Tuhan

Tentu saja kembali pada Yang Maha Segalanya. Allah Maha Baik, Allah Maha Penyayang, Allah Maha Tahu, yakin bahwa Allah akan menolong kita. Curhat kepada Allah adalah cara terbaik. Karena yang memberikan ujian adalah Allah. Maka kita curhat pada-Nya.

Kita bercerita tentang keadaan kita. Kita memohon solusi. Kita memohon petunjuk. Kita memohon bantuan dalam banyak hal. Kita berserah diri hanya pada-Nya. Maka kita berharap mendapat pertolongan terbaik adalah dari-Nya.

Allah yang paling tahu keadaan kita. Allah yang tahu apa yang tidak kita ketahui. Allah tahu apa yang terbaik untuk kita. Terkadang kita memang tidak bisa mengatasi sesuatu karena diluar kemampuan kita. Maka Allah akan memberikan solusi untuk kita.

Memperbanyak ibadah itu menguatkan jiwa raga. Ketika kita sedang dalam kondisi banyak beribadah pada-Nya, jiwa kita kuat. Kita menjadi lebih tenang. Ketika tenang itu kita lebih mampu menghadapi apapun.

Ketika jiwa kita kuat karena banyak beribadah pada-Nya, fisik kita pun kuat. Ini adalah kondisi terbaik pada diri seseorang. Jiwa yang kuat dan fisik yang kuat membuat fikiran bisa berfikir lebih jernih dan lebih cepat.

Mengubah Cara Berpikir                                                                              

Jika kita tidak bisa mengubah keadaan, ubahlah cara kita berpikir. Itu adalah hal yang bisa kita lakukan jika mengubah keadaan tidak bisa kita lakukan. Banyak hal yang tidak bisa kita ubah. Namun, yang ada pada diri kita sendirilah yang bisa kita ubah, yaitu cara kita berpikir. Cara kita memandang suatu keadaan.

Pandanglah suatu masalah dari sisi positifnya. Setiap masalah itu pasti ada ilmu di dalamnya. Ilmu itu harus kita ambil. Masalah itu latihan agar kita lebih terampil. Ini seperti latihan keterampilan saja. Masalah itu ada masa berlakunya. Jika masa berlakunya telah selesai, maka masalah itu akan selesai dengan sendirinya. Setelah suatu masaah terlewati akan ada hadiah dari Allah. Hadiah itu bisa berupa pemahaman ilmu baru, keterampilan baru, bahkan berupa hadiah materi. 

Introspeksi Diri

Kenapa ya kita ditimpa suatu masalah? Ini terkadang terlupakan. Perlunya introspeksi diri. Ini ujian atau hukuman? Mungkinkah kita pernah melakukan suatu kesalahn yang membuat kita akhirnya ditimpah suatu masalah?

Introspeksi diri menjadi bagian yang sangat penting. Karena terkadang ada masalah yang didatangkan karena dosa atau kesalahan yang pernah diperbuat sebelumnya. Biasanya ketika ditimpa suatu masalah, jika kita berniat untuk introspeksi maka akan terlintas dosa itu. “Ohh mungkin karena ini”

Lantas bagaimana jika kita memang terlanjur salah dan sedang menghadapi musibah karena hukuman? Yang pertama adalah memohon ampunan pada Allah. Banyak-banyak beristigfar. Bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Ada hukum balasan di dunia ini. Semua yang kita lakukan terhadap orang lain akan berbalik pada diri kita. Maka ini juga perlu sangat dihindari. Jangan sampai kita menyakiti orang lain. Jangan pernah merugikan orang lain. Karena bahkan dijanjikan bahwa jika kita merugikan orang lain dalam jumlah kecil, nanti kita akan dapat kerugian jauh lebih banyak dari yang kita perbuat itu. Naudzubillah Min Dzalik.

Ada pula yang perlu sangat dihindari, yaitu meremehkan orang lain yang sedang terkena musibah. Karena Allah akan memberikan kita masalah yang sama. Allah berjanji akan memberikan masalah yang sama kepada orang yang meremehkan orang lain. Jadi kalau meremehkan orang lain maka akan diberikan masalah yang sama. Naudzubillah Min Dzalik.

Hindari berkomentar terhadap kondisi orang lain. Bahkan, Umar bin khatab berkata,”Aku takut berkomentar jika melihat wanita hamil dengan perkatan’besar ya perutnya’, karena aku takut nanti Allah jadikan perutku sama besar seperti wanita hamil itu.”

Semoga Allah jadikan kita semua terjaga dari perbuatan buruk. Semoga Allah mengampuni kesalahan kita. Semoga kita terhindar dari musibah. Aamiin.

Kemauan Untuk Berubah

Larut dalam masalah itu melelahkan. Masalah menguras banyak energi. Jika sudah kembali pada Tuhan, sudah mengubah cara berpikir, dan sudah introspeksi, maka bersiaplah untuk berubah. Perubahan perlu dilakukan. Berubah untuk hidup yang lebih baik.

Lihatlah kupu-kupu. Pertama ia adalah ulat. Lalu ia jadi kepompong. Lalu ia menjadi kupu-kupu yang sangat cantik. Lihatlah ia berproses. Kemudian dia berubah menjadi lebih indah. Perubahan itu perlu.

Berubah terus menjadi lebih baik. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Begitulah seharusnya seorang muslim. Kita semua bisa melakukan itu. Melakukan perbaikan setiap harinya. Hingga akhirnya menjadi keindahan yang maksimal. Menjadi versi terbaik dari diri kita.

            Allah telah berjanji akan mengubah nasib kita jika kita mau untuk berubah. Kita berniat untuk berubah menjadi lebih baik. Kita menginginkan perubahan terbaik. Allah telah berjanji akan mengubah nasib kita kita kita yang terlebih dahulu mengubah keadaan yang ada pada diri kita.

            Kitalah yang berubah. Kita berubah terlebih dahulu. Maka keadaan bisa berubah sesuai yang kita harapkan. Allah menjanjikan bahwa nasib bisa diubah. Maka kita bisa bersemangat. Bahwa suatu keadaan itu bisa berubah jika kita menginginkan perubahan itu. Jika kita mengubah keadaan yang ada pada diri kita.

            Lihatlah ke dalam diri kita. Mari kita perbaiki diri kita. Kita ubah keadaan diri kita terlebih dahulu. Kita tentukan niat kita. Kita tentukan target yang ingin kita capai. Kita berdoa meminta bantuan pada Allah. Maka kehidupan kita akan berubah. Insyaallah.

            Kemauan itu memang harus datang dari diri seseorang yang mengharapkan perubahan. Jika kita ingin seseorang berubah namun ia sendiri tidak mau untuk berubah maka tidak ada yang bisa kita lakukan bukan?

            Perubahan itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Kita mengubah cara berpikir kita. Kita mengubah kebiasaan kita. Kita mengubah keadaan kita. Maka barulah sesuai dengan ayat “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri.”

            Adanya masalah dalam hidup memang tidak bisa dihindari. Ujian datang silih berganti. Karena kita harus terus naik kelas. Keterampilan kita memang harus terus diasah. Ujian datang dari Allah maka kita curhat-Nya sama Allah.

            Jika masalah datang karena dosa dan kesalahan cepat memohon ampunan pada Allah. Semoga Allah mengampuni semua kesalahan kita. Semoga Allah tidak menghukum kita jika kita bersalah. Introspeksi itu perlu.

            Kemauan untuk berubah itu harus datang dari diri kita sendiri. Perubahan itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Allah menjanjikan akan mengubah nasib kita jika kita mengubah keadaan yang ada pada diri kita. Kita mengubah cara berpikir, mengubah kebiasaan, mengubah keadaan pada diri kita.

            Masalah boleh saja datang, memang akan selalu datang. Tapi kita harus bisa selalu mampu mengatasinya. Melalui semua masalah dengan baik. Kita semua adalah pemenang. Kita akan menang, insyaallah. Kita harus terus menjadi lebih baik. Hingga nanti kita mati tanpa penyesalan. Aaminn Ya Rabbal Alamin.

            

Post a Comment for "Kemauan Untuk Berubah"