Kemauan Untuk Berubah
Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri.(QS
AR Ra’d; 11)
Siapakah
diantara kita yang tak pernah terkena masalah? Mungkin memang tidak ada. Karena
pada hakekatnya manusia itu akan selalu diuji. Masalah datang silih berganti.
Terkadang kita cukup kuat untuk mengatasi masalah dengan cepat. Namun, mungkin
pula pada suatu waktu kita sedang lemah, lalu tidak mampu mengatasi masalah
dengan cepat.
Bahkan
kita terkadang terjatuh. Ada orang yang terjatuhnya sedikit saja. Tapi ada pula
yang terjatuh terlalu jauh. Jatuhnya seseorang terlalu jauh ke dalam sebuah
masalah adalah merupakan sebuah musibah. Tak ada yang menginginkan musibah
datang apalagi bertahan begitu lama dama diri. Lantas apa yang harus dilakukan?
Kembali
pada Tuhan
Tentu
saja kembali pada Yang Maha Segalanya. Allah Maha Baik, Allah Maha Penyayang,
Allah Maha Tahu, yakin bahwa Allah akan menolong kita. Curhat kepada Allah
adalah cara terbaik. Karena yang memberikan ujian adalah Allah. Maka kita
curhat pada-Nya.
Kita
bercerita tentang keadaan kita. Kita memohon solusi. Kita memohon petunjuk.
Kita memohon bantuan dalam banyak hal. Kita berserah diri hanya pada-Nya. Maka
kita berharap mendapat pertolongan terbaik adalah dari-Nya.
Allah
yang paling tahu keadaan kita. Allah yang tahu apa yang tidak kita ketahui.
Allah tahu apa yang terbaik untuk kita. Terkadang kita memang tidak bisa
mengatasi sesuatu karena diluar kemampuan kita. Maka Allah akan memberikan
solusi untuk kita.
Memperbanyak
ibadah itu menguatkan jiwa raga. Ketika kita sedang dalam kondisi banyak
beribadah pada-Nya, jiwa kita kuat. Kita menjadi lebih tenang. Ketika tenang
itu kita lebih mampu menghadapi apapun.
Ketika
jiwa kita kuat karena banyak beribadah pada-Nya, fisik kita pun kuat. Ini
adalah kondisi terbaik pada diri seseorang. Jiwa yang kuat dan fisik yang kuat
membuat fikiran bisa berfikir lebih jernih dan lebih cepat.
Mengubah Cara Berpikir
Jika
kita tidak bisa mengubah keadaan, ubahlah cara kita berpikir. Itu adalah hal
yang bisa kita lakukan jika mengubah keadaan tidak bisa kita lakukan. Banyak
hal yang tidak bisa kita ubah. Namun, yang ada pada diri kita sendirilah yang
bisa kita ubah, yaitu cara kita berpikir. Cara kita memandang suatu keadaan.
Pandanglah
suatu masalah dari sisi positifnya. Setiap masalah itu pasti ada ilmu di
dalamnya. Ilmu itu harus kita ambil. Masalah itu latihan agar kita lebih
terampil. Ini seperti latihan keterampilan saja. Masalah itu ada masa
berlakunya. Jika masa berlakunya telah selesai, maka masalah itu akan selesai
dengan sendirinya. Setelah suatu masaah terlewati akan ada hadiah dari Allah.
Hadiah itu bisa berupa pemahaman ilmu baru, keterampilan baru, bahkan berupa
hadiah materi.
Introspeksi Diri
Kenapa
ya kita ditimpa suatu masalah? Ini terkadang terlupakan. Perlunya introspeksi
diri. Ini ujian atau hukuman? Mungkinkah kita pernah melakukan suatu kesalahn
yang membuat kita akhirnya ditimpah suatu masalah?
Introspeksi
diri menjadi bagian yang sangat penting. Karena terkadang ada masalah yang
didatangkan karena dosa atau kesalahan yang pernah diperbuat sebelumnya.
Biasanya ketika ditimpa suatu masalah, jika kita berniat untuk introspeksi maka
akan terlintas dosa itu. “Ohh mungkin karena ini”
Lantas
bagaimana jika kita memang terlanjur salah dan sedang menghadapi musibah karena
hukuman? Yang pertama adalah memohon ampunan pada Allah. Banyak-banyak
beristigfar. Bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Ada
hukum balasan di dunia ini. Semua yang kita lakukan terhadap orang lain akan
berbalik pada diri kita. Maka ini juga perlu sangat dihindari. Jangan sampai
kita menyakiti orang lain. Jangan pernah merugikan orang lain. Karena bahkan
dijanjikan bahwa jika kita merugikan orang lain dalam jumlah kecil, nanti kita
akan dapat kerugian jauh lebih banyak dari yang kita perbuat itu. Naudzubillah Min Dzalik.
Ada
pula yang perlu sangat dihindari, yaitu meremehkan orang lain yang sedang
terkena musibah. Karena Allah akan memberikan kita masalah yang sama. Allah
berjanji akan memberikan masalah yang sama kepada orang yang meremehkan orang
lain. Jadi kalau meremehkan orang lain maka akan diberikan masalah yang sama. Naudzubillah Min Dzalik.
Hindari
berkomentar terhadap kondisi orang lain. Bahkan, Umar bin khatab berkata,”Aku
takut berkomentar jika melihat wanita hamil dengan perkatan’besar ya perutnya’,
karena aku takut nanti Allah jadikan perutku sama besar seperti wanita hamil
itu.”
Semoga
Allah jadikan kita semua terjaga dari perbuatan buruk. Semoga Allah mengampuni
kesalahan kita. Semoga kita terhindar dari musibah. Aamiin.
Kemauan
Untuk Berubah
Larut
dalam masalah itu melelahkan. Masalah menguras banyak energi. Jika sudah
kembali pada Tuhan, sudah mengubah cara berpikir, dan sudah introspeksi, maka
bersiaplah untuk berubah. Perubahan perlu dilakukan. Berubah untuk hidup yang
lebih baik.
Lihatlah
kupu-kupu. Pertama ia adalah ulat. Lalu ia jadi kepompong. Lalu ia menjadi
kupu-kupu yang sangat cantik. Lihatlah ia berproses. Kemudian dia berubah
menjadi lebih indah. Perubahan itu perlu.
Berubah
terus menjadi lebih baik. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.
Begitulah seharusnya seorang muslim. Kita semua bisa melakukan itu. Melakukan
perbaikan setiap harinya. Hingga akhirnya menjadi keindahan yang maksimal.
Menjadi versi terbaik dari diri kita.
Allah telah berjanji akan mengubah
nasib kita jika kita mau untuk berubah. Kita berniat untuk berubah menjadi
lebih baik. Kita menginginkan perubahan terbaik. Allah telah berjanji akan
mengubah nasib kita kita kita yang terlebih dahulu mengubah keadaan yang ada
pada diri kita.
Kitalah yang berubah. Kita berubah
terlebih dahulu. Maka keadaan bisa berubah sesuai yang kita harapkan. Allah
menjanjikan bahwa nasib bisa diubah. Maka kita bisa bersemangat. Bahwa suatu
keadaan itu bisa berubah jika kita menginginkan perubahan itu. Jika kita
mengubah keadaan yang ada pada diri kita.
Lihatlah ke dalam diri kita. Mari
kita perbaiki diri kita. Kita ubah keadaan diri kita terlebih dahulu. Kita
tentukan niat kita. Kita tentukan target yang ingin kita capai. Kita berdoa
meminta bantuan pada Allah. Maka kehidupan kita akan berubah. Insyaallah.
Kemauan itu memang harus datang dari
diri seseorang yang mengharapkan perubahan. Jika kita ingin seseorang berubah
namun ia sendiri tidak mau untuk berubah maka tidak ada yang bisa kita lakukan
bukan?
Perubahan itu harus dimulai dari
diri kita sendiri. Kita mengubah cara berpikir kita. Kita mengubah kebiasaan
kita. Kita mengubah keadaan kita. Maka barulah sesuai dengan ayat “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri.”
Adanya masalah dalam hidup memang
tidak bisa dihindari. Ujian datang silih berganti. Karena kita harus terus naik
kelas. Keterampilan kita memang harus terus diasah. Ujian datang dari Allah
maka kita curhat-Nya sama Allah.
Jika masalah datang karena dosa dan
kesalahan cepat memohon ampunan pada Allah. Semoga Allah mengampuni semua
kesalahan kita. Semoga Allah tidak menghukum kita jika kita bersalah.
Introspeksi itu perlu.
Kemauan untuk berubah itu harus
datang dari diri kita sendiri. Perubahan itu harus dimulai dari diri kita
sendiri. Allah menjanjikan akan mengubah nasib kita jika kita mengubah keadaan
yang ada pada diri kita. Kita mengubah cara berpikir, mengubah kebiasaan,
mengubah keadaan pada diri kita.
Masalah boleh saja datang, memang
akan selalu datang. Tapi kita harus bisa selalu mampu mengatasinya. Melalui
semua masalah dengan baik. Kita semua adalah pemenang. Kita akan menang,
insyaallah. Kita harus terus menjadi lebih baik. Hingga nanti kita mati tanpa
penyesalan. Aaminn Ya Rabbal Alamin.
Post a Comment for "Kemauan Untuk Berubah"