Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peribahasa Kekayaan Kita

Assalamualaikum sahabat.
Apa kabarnya? Semoga selalu berada dalam kebaikan dan limpahan berkah. Omong-omong, sahabat suka peribahasa apa tidak? Kali ini www.cuapguru.com ingin berbagi informasi terkait peribahasa yang bangsa Indonesia miliki.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki kreatifitas yang tinggi. Hal ini terbukti dengan begitu banyaknya produk hasil kebudayaan bangsa. Contohnya, berbagai jenis kain, batik, rumah, pakaian tradisional dan lainnya. 

Dalam hal berbahasa, bangsa Indonesia juga sangat kreatif. Tutur kata sangat diperhatikan. Bahkan satu kata bisa bergeser makna dengan sangat cepat. Liat saja nama instansi pemerintahan yang sering diubah. Hal ini tidak luput dari adat dan budaya bangsa Indonesia yang peka terhadap rasa dari suatu kata.

Peribahasa sebagai bagian dari seni berbahasa tentulah juga merukapan kekayaan bahasa bangsa. Hanya saja sekarang agaknya mulai jarang digunakan. Dulu sewaktu saya kecil, saya sering mendengar dan melihat peribahasa dituturkan dalam film-film melayu yang kebetulan sering diputar di rumah keluarga saya.

Kekayaan peribahasa meski sekarang jarang digunakan, tetap saja selamanya akan menjadi harta bangsa yang sangat berharga. Agar tak lupa, mari kita sama-sama mengingat peribahasa apa saja yang dimiliki bangsa ini.
Peribahasa Kekayaan Kita
sumber:pixabay
A
Ada biduk, serempu pula.
*tidak pernah merasakan puas terhadap sesuatu. Selalu menginginkan hal yang lain.

Ada rotan, ada duri.
*di setiap kegembiraan ada dukanya

Ada rupa, ada harga.
*kualitas barang tergantung harga

Ada udang di balik batu.
*memiliki maksud-maksud yang tersembunyi

Adat muda menanggung rindu
*hal yang biasa di kala usia muda merindukan seseorang yang dicinta

Adat tua menanggung ragam
*hal yang biasa di kala usia tua mengalami keragaman hal yang terjadi 

Agih-agih kungkung
*baik berlebihan hingga menjadi susah

Air besar, batu bersibak
*perselisihan merusak tali persaudaraan

Air jernih ikannya jinak
*daerah yang makmur ramah pula penduduknya

Anak dipangku dilepaskan, beruk dalam rimba disusukan
*terlalu dalam memperhatikan orang sehingga melupakan kewajiban sendiri

Angguk bukan, geleng iya
*perilaku yang tidak bisa dipercaya

Api dalam sekam
*sesuatu yang mebahayakan walau tampak tenang

B
Bagai balam dengan ketitir
*selalu bertengkar karena terlalu membanggakan diri masing-masing

Bagai itik pulang petang
*pergerakan yang lambat

Bagai inai dengan kuku
*hubungan yang sangat akrab

Bagai langai di ekor gajah
*terlalu menurut kehendak orang

Bagai puyuh berlaga
*terus berbicara

Bakar air, ambil abunya
*sesuatu yang sangat mustahil untuk terjadi

Bau busuk tidak berbangkai
*mendapatkan fitnaan yang jahat

Bebat erat-erat, membuhul mati-mati
*mengerjakan sesuatu dengan sangat maksimal

Berarak tidak berlari
*lakukan sesuatu sesuai dengan aturannnya

Berlayar sampai ke pulau, berjalan sampai ke batas
*mengerjakan sesuatui jangan tanggung-tanggung

C
Cacing hendak menjadi naga
*orang hina yang berlagak seperti orang mulia

Cerdik terkedik, bingung terjual
*Seimbanglah dalam berperilaku

Condong ditumpil, lemah diaduk
*sedang dalam kesulitan yang besar

Cencang terdawat jadi ukir
*keahlian 

D
Dalam madu berisi empedu
*di dalam ucapan yang manis ternyata menyimpan kepahitan

Dapat durian runtuh
*mendapatkan keuntungan besar tanpa harus bersusah payah

Datang tampak muka, pergi tampak punggung
*memberi tahu ketika datang dan ketika pulang

Diam-diam kucing
*tampaknya saja yang baik, sesungguhnya berhati jahat

Dientak alu luncung
*dikalahkan dengan orang bodoh

Duduk seperti kucing, lompat seperti harimau
*kelihatannnya saja yang bodoh, setelah berbicara tampak sangat cerdas

Duduk sala, tegak salah
*dalam situasi yang serba salah

Ditatang di telapak tangan
*sangat dikasihi lagi dihormati

E
Emas berpeti, kerbau berkandang
*harta kekayaan yang disimpan dengan baik

Embacang buruk kulit
*disangka bodoh padahal cerdas

Emping berantah
*sangat kebal

Emping terserak, hari hujan
*orang yang sangat menderita dalam berusaha

Esa hilang dua terbilang
*bersikeras melakukan sesuatu

Enau sebatang dua sigainya
*pekerjaan yang diatur oleh dua orang pemimpin hasilnya tidak akan baik

Enggan seribu daya, mau sepatah kata
*orang akan sangat mudah beralasan dengan mengarang kata


G
Gajah mati tulang setimbun
*orang kaya mati banyak meninggalkan harta

Garam di laut, asam di gunung, bertemu dalam belanga
*sesuatu yang ditakdirkan bersama akan bertemu walau berasal dari daerah yang berjauhan

Genggam tiada tiris
*berhemat sekali

Genting menanti putus, biang menanti tumbuk
*suatu masa yang hampir selesai

Garam dikulumnya tak hancur
*sangat pandai menyimpan rahasia

Gemuk membuang lemak, cerdik membuang kawan
*tidak mempedulikan karib kerabat

Gayung bersambut, kata berjawab
*membalas dengan cara yang tepat

Garam kami tak masin padanya
*ucapan tidak dipedulikan orang

Gajah mati karena gadingnya
*meninggal dunia karena kelebihan yang dimilikinya sendiri

H
Habis adat dengan kerelaan, habis cupak karena perbuatan
*segala sesuatu tergantung dengan persetujuan dalam kebersamaan. Asal ada kata mufakat.

Habis beralur maka beralu-alu
*ketika habis jalan baik maka jalan kekerasan yang ditempuh

Habis pati ampas dibuang
*ketika tidak diperlukan lagi ditinggalkan

Hati bagai baling-baling
*tidak tetap

Hati tersisip bagai pelepah, jantung sebagai jantung pisang
*tidak mapu menentukan mana baik mana buruk

Hidup segan mati tak mau
*sangat menderita dalam kehidupan
Peribahasa Kekayaan Kita
sumber:pixabay
I
Intan disangka batu kelikir
*tidak menghargai sesuatu yang benilai karena ketidaktahuan

Ikan pulang ke lubuk
*kemabli ke daerah asal berada

Ikan terkilat, jala tiba
*cepat tanggap dalam menghadapi sesuatu

Indah kabar dari rupa
*kabar kadang lebih mudah diterima daripada kejadian sebenarnya

Isi kemak dapat ke orang, tulang bulu pulang ke kita
*orang mendapat senangnya, sedang dia tidak

Itik bertaji
*sombong padahal tidak pantas

Itik berenang di laut, mati kehausan
*merasa susah karena tak pandai mengelola kekayaan

Intan dari mulut anjing tetaplah intan
*kebenaran bisa datang dari siapa saja

J
Jahit, lalu kelindan
*jika pekerjaan pertama berhasil, berikutnya diharapkan berhasil juga

Jahit sudah kelindan putus
*benar-benar telah selesai

Jalan raya, titian batu
*adat istiadat yang telah lama mengakar di masyarakat

Jatuh ke atas
*mendapatkan kedudukan yang lebih baik

Jauh panggang dari api
*kondisi yang sangat jauh dari yang diharapkan

Jika kasih akan padi, buanglah rumput
*jika sayang anak istri, janganlah mengasihi orang lain

Jelatang di hulu air
*hanya membuat kesusahan saja

Jerat halus kelindan sutra
*tipu muslihat yang sangat halus

Jika diturut hati yang geram, hilang takut timbul berani
*ketika menuruti kata hati, orang yang penakut bisa menjadi begitu berani

Janji erat karangan teguh
*janji yang teramat kuat tak dapat diubah lagi

Jual sutra beli mastuli
*kehilangan barang berharga namun mendapat ganti yang lebih baik

Jinak-jinak merpati
*terlihat mudah didapat namun ternyata sangat sulit diraih

Jolok sarang tabuhan
*melakukan hal yang membahayakan diri sendiri

K
Karena emas kemas, karena padi menjadi
*dengan uang semua bisa terpenuhi

Karena kura-kura mati tuma
*mengalami celaka karena perbuatan orang

Karena mulut, bisa binasa
*ucapan bisa membuat celaka

Karena nila setitik rusak susu sebelanga
*kebaikan yang begitu banyak terusakkan hanya karena kesalahan yang begitu kecil

Karam sambal oleh belacan
*merugi karena seseorang yang dipercaya

Kalau takut dilembur pasang, jangan berumah ditepi pantai
*jangan mengambil suatu resiko jika tak mau menanggung akibatnya

Kecil telapak tangan, nyiru ditadahkan
*ingin mendapat sebanyak-banyaknya

Kenyang makan garam
*telah banyak pengalaman

Kerat rotan patah arang
*hungan yang sudah putus dan sulit disatukan lagi

Kucing lalu tikus berdecit
*ketika orang yang ditakuti sudah pergi, orang bersuka cita


L
Lading tajam sebelah
*hanya mau menerima

Lain dulang lain kaki
*setiap orang punya keinginan yang berbeda

Langit pula hendak disigi
*orang kecil yang berusaha menjatuhkan orang besar

Lemah diraih pantai dititi
*memberikan perintah harusnya dengan bijaksana

Lempar batu sembunyi tanga
*tidak bertanggung jawab terhadap kejahatan yang dilakukan

Lepas dari mulut harimau, jatuh ke mulut buaya
*lepas dari kemalangan yang kecil mendapatkan kemalangan yang besar

lidah bercabang bagai biawak
*orang yang tidak bisa dipercaya

Lupa kacang pada kulitnya
*melupakan asal usul

M
Mabuk melihat beruk berayun
*perbuatan yang sia-sia dan menyusahkan

Mahal tak dapat dibeli, murah tak dapat diminta
*sangat sulit untuk didapatkan

Mandi dalam cupak
*kondisi tidak mampu mencukupi

Membawakan cupak ke negeri orang
*tetap menyelarasakan adat dengan daerah baru

Membesarkan kerak nasi
*membesarkan pengeluaran yang tidak perlu

Membuat titi berakuk
*membuat tipu muslihat untuk mencelakana orang

Membuang bunga ke jirat
*berbuat baik pada orang yang tidak mau menerimanya

Membasuh muka dengan air liur
*membuang rasa malu dengan sesuatu yang lebih memaklakn

Melukut di tepi gantang
*melakukan sesuatu yang tidak perlu

Menahan luka di penggentingan
*mengambil keuntungan dalm keadaan huru hara

Mengail dalam belanga, menggunting dalam lipatan
*mengambil keuntungan sendiri dengan mencelakakan teman

Mengajar orang tua makan dadih
*mengajar orang yang lebih bisa

Menghapus arang di muka
*menghilangkan rasa malu
Peribahasa Kekayaan Kita
N
Nasi dimakan rasa sekam, air diminum rasa duri
*keadaan yang sangat menyedihkan dan menyuahkan

Nasi tersaji di lutut
*keuntungan yang sangat mudah didapoatkan

Nya,muk mati gatal tak lepas
*meski yang bersalah telah dihukum, rasa dendam masi ada

O
Ombaknya kedengaran, pasirnya tak kelihatan
*berita viral myang tak memiliki bukti

Orang mengantuk disorongkan bantal
*perlakuan yang sangat tepat sebelum diminta

Orang timpang jangan dicacat, ingat-ingat hari belakang
*jangan sampai merendahkan orang sehingga keadaan orang bisa berpindah kepada kita

Orang penggamang mati jatuh, orang pendingin mati hanyut
*orang yang peragu akan sulit mencapai suatu keberhasilan

P
Padi ditanam, lalang tumbuh
*mendapat keburukan padahal melakukan kebaikan

Padi masak jagung mengupih
*mendapat rezeki yang menumpuk

Pahit di luar manis di dalam
*ucapan kasar yang sesungguhnya bermaksud baik

Pantang ktu dicukur pantang manusia dihinakan
*manusia berpantang dihinakan apapun kondisinya

Patah kemudi dengan ebamnya
*kerusakann yang sangat banyak sehingga sulit diperbaiki

Panjang mengambil singkat mengulur
*hanya mau menerima namun sulit memberi

Permata lekat dipangkur
*meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya

Pucuk layu disiram hujan
*sedang susah, mendapat kesenangan

R
retak-retak bulu ayam
*perselisihan yang bisa diselesaikan

Rusak barang ditimpajambak
*kerusakan karena pemimpin

S
Sama lebur sama binasa
*sama sama menanggung segala sesuatu

Sakit takkan mengaduh, luka takkan menyiyut
*bertekad melakukan sesuatu

Sambil menyelam minum air
*menyelesaikan dua pekerjaan sekaligus

Sayang akan negeri ditinggalkan
*Jika sayang pada daerah asal maka tinggalkan untuk mencari ilmu kemudia pulang meperbaiki daerah itu

Sebagai cendawan dibasuh
*pucat pasih

Sebagai cendawan tumbuh
*sangat banyak

Sebagai dawat dengan kertas
*sangat serasi

T
Tahan baji oleh kelidai
*orang kuat melawan orang kuat

Tahan jerat sorong kepala
* berniat mencelakakan orang, celaka sendiri

Tahu makan tahu simpan
*pandai menyimap

Tahu di dalam lubuk
*benar-benar paham suatu persoalan

Tak ada guruh bagi orang pekak
*ucapan tidak berguna pada orang bodoh

Tangan mencencang bahu memikul
*berani bertanggung jawab atas yang dilakukan

Telaga dibawah gunung
*wania yang mendatangkan keuntungan besar bagi suaminya

Telah busuk maka dipeda
*melakukan sesuatu yang sudah terlanjur

U
Ular bukan, ikan pun bukan
*belum bisa dipastika

Ular menyusur akar
*walaupun merendahkan diri namun tak turun derajat

Y
Yang bertakuk yang ditebang, yang bergaris yang dipahat
*melakukan sesuai adat kebiasaan

Tentu saja masih banyak lagi peribahasa kekayaan bangsa yang belum saya tuliskan. Mungkin di lain kesempatan baru akan dilanjutkan kembali. Terimakasih.

Post a Comment for "Peribahasa Kekayaan Kita"